Cari Blog Ini

Selasa, 26 April 2016

Tangkal Stroke, Budayakan Langkah Pencegahan

POLA hidup masyarakat modern yang konsumtif mengakibatkan penyakit-penyakit seperti hipertensi, kelebihan kolesterol, dan diabetes, muncul di usia lebih muda. Padahal, penyakit-penyakit tersebut bisa berujung pada penyakit lain yang mematikan, yakni stroke.

"Kondisi tersebut diperparah dengan kurang populernya budaya pencegahan di masyarakat. Akibatnya, kebanyakan pasien baru datang ke dokter ketika sudah terserang stroke," ujar dokter spesialis saraf RS Eka Hospital BSD, Tangerang, Herianto, Rabu (21/10).

Padahal, ketika stroke menyerang 1,9 juta sel dalam otak rusak setiap menitnya. "Kalau orang kena stroke, harapan sembuh hanya 15%, sedangkan 60% lainnya jadi pasien rumahan, dan sisanya meninggal," terang Herianto.

Ia menegaskan sejatinya 80% dari kasus stroke bisa dihindari asalkan ada budaya pencegahan. Dengan demikian, faktor risiko stroke yang tidak bisa dimodifikasi, seperti gen dan penambahan usia, bisa diminimalkan dengan pola hidup yang baik. Adapun faktor risiko yang bisa dimodifikasi seperti kegemukan, merokok, dan kurang istirahat dapat diperbaiki. "Jangan lupa periksa kesehatan secara rutin."

Karena penyakit stroke bisa menyerang kapan saja dan siapa saja, Herianto menyarankan masyarakat untuk waspada terhadap tanda awal serangan stroke. Ada cara mudah untuk mengingatnya, yakni dengan istilah FAST yang merupakan kependekan dari face, arm, speech, dan time.

"Face, jika wajah tiba-tiba terlihat tidak simetris. Arm, jika terjadi kelemahan pada salah satu lengan, seperti tidak bisa mengangkat salah satu lengan. Speech, jika tiba-tiba terjadi gangguan bicara atau cadel, segera bawa ke rumah sakit karena time, waktu, sangatlah penting. Makin tertunda, makin banyak sel otak yang mati." (Ric/H-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...