WAKTU adalah otak. Demikian prinsip dalam penanganan stroke. Semakin cepat stroke ditangani, semakin banyak sel otak yang bisa dihindarkan dari kerusakan. Semakin besar pula peluang untuk menghindari kecacatan dan kematian.
Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPI) Jakarta, Sukono Djojoatmodjo, pada acara Stroke Gathering dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia di Jakarta, Minggu (1/11). Kegiatan yang diselenggarakan RSPJ bersama Klinik Wijaya itu dihadiri para pasien stroke, mantan pasien, beserta keluarga mereka.
"Stroke merupakan penyakit yang butuh penanganan cepat dan tepat. Jadi, ketika mengalami gejala stroke, penderita harus segera dibawa ke RS yang memiliki fasilitas penanganan yang tepat agar bisa meminimalkan kecacatan dan memberikan harapan hidup yang lebih baik," ujar dokter yang memimpin tim di Stroke Unit RSPJ itu.
Ia menambahkan, gejala yang perlu diwaspadai, antara lain asimetri pada wajah seperti mulut merot, tidak mampu mengangkat sebelah tangan, dan cara bicaranya menjadi pelo. (Nik/H-2)
Hal tersebut diungkapkan dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPI) Jakarta, Sukono Djojoatmodjo, pada acara Stroke Gathering dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia di Jakarta, Minggu (1/11). Kegiatan yang diselenggarakan RSPJ bersama Klinik Wijaya itu dihadiri para pasien stroke, mantan pasien, beserta keluarga mereka.
"Stroke merupakan penyakit yang butuh penanganan cepat dan tepat. Jadi, ketika mengalami gejala stroke, penderita harus segera dibawa ke RS yang memiliki fasilitas penanganan yang tepat agar bisa meminimalkan kecacatan dan memberikan harapan hidup yang lebih baik," ujar dokter yang memimpin tim di Stroke Unit RSPJ itu.
Ia menambahkan, gejala yang perlu diwaspadai, antara lain asimetri pada wajah seperti mulut merot, tidak mampu mengangkat sebelah tangan, dan cara bicaranya menjadi pelo. (Nik/H-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar