Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menunjukkan bahwa stroke adalah penyebab
kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh rumah sakit di Indonesia. Angka
penderita stroke pun kian meningkat dari
tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya
adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian faktor risiko stroke.
Dalam acara Pfizer Press Circle di Jakarta, Selasa (01/03) ,
dr. Mursyid Bustami, Sp.S.(K)., KIC., MARS, Spesialis Saraf dan Direktur Utama Rumah Sakit
Pusat Otak Nasional (RS PON) menjelaskan bahwa sebagian masyarakat masih
beranggapan bahwa faktor risiko utama stroke hanyalah hipertensi, padahal
tingginya kadar kolesterol juga berpotensi menyebabkan stroke. Kadar Low
Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah akibat menempelnya lemak di dinding pembuluh darah.
Teknik pengendalian kadar kolesterol LDL dapat dilakukan
dengan menerapkan pola hidup sehat dan terapi obat-obatan. “Salah satu terapi
yang direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol adalah golongan obat
statin. Statin merupakan golongan obat yang bila digunakan dengan pola sehat dan
olah raga akan membantu menurunkan kolesterol jahat LDL seseorang,” jelas
Mursyid.
Nova Wida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar