Selama ini, terapi bagi penderita stroke memakai obat-obatan untuk meminimalkan kerunsakan otak akibat matinya sel-sel otak. Namun, terapi harus cepat dilakukan sesaat setelah kena stroke. Tim Sekolah Kedokteran Universitas Stanford, AS, menemukan metode agar terapi bisa lebih lama hingga beberapa bulan seusai serangan stroke, yaitu teknik optogenetik.
Teknik itu dilakukan dengan mengirim cahaya ke otak memakai serat optik untuk mengaktifkan sel otak yang sudah direkayasa genetik guna merespons cahaya. Metode ini akan meningkatkan senyawa kimia yang memengaruhi pembentukan koneksi baru di antara sel otak dan merangsang koneksi di antara neuron (sel penyimpan dan pengirim informasi) yang ada dalam korteks motor (bagian otak yang bertanggung jawab pada gerakan sukarela).
"Teknik ini membuat pemulihan bisa lebih lama," kata pimpinan penelitian Gary Steinberg, Selasa (19/8). Studi yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Science itu menunjukkan, tikus yang distimulasi tujuh hari bisa berjalan lebih cepat setelah 10 hari stimulasi daripada yang tak distimulasi. Namun, teknik ini baru dilakukan pada tikus. (BBC/MZW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar