Cari Blog Ini

Sabtu, 08 Februari 2014

KIAT SEKS UNTUK PASIEN STROKE


Stroke bisa menyebabkan suatu keadaan yang sangat melemahkan dan seringkali berjalan selama beberapa bulan, bahkan lebih lama lagi. Di antara berbagai keprihatinan yang terjadi banyak pasien stroke dan pasangannya selalu bimbang dan cemas tentang kelanjutan kehidupan seksnya.

Stroke dapat mengganggu fungsi seksual dan hasrat dengan berbagai cara. Beberapa penderita pria dan wanita ragu untuk melanjutkan aktivitas seksual pasca stroke, karena takut, bahwa akan menyebabkan suatu serangan stroke lagi. Walaupun demikian, lain-lain penderita stroke masih ada hasrat seksual, namun mengalami berbagai probematik dalam segi pelaksanaannya; untuk pria dalam segi  ereksi, orgasme dan ejakulasi dan untuk wanita dalam hal pelumasan bagian inti wanita dan orgasme. Posisi seks yang biasanya menyenangkan menjadi sukar atau tak mungkin. Terdapat juga faktor-faktor psikologis, yang dapat mengganggu hubungan berpasangan tersebut.  

Aktivitas seks tergantung dari beratnya stroke, maka diperlukan waktu sebelum pasien merasa cukup sembuh untuk melakukan hubungan seks lagi, bersamaan dengan aktivitas lain, yang sebelumnya merupakan hal yang rutin. Bila ia belum siap untuk melakukan hubungan seks, maka ia dapat memberikan atau menerima kesenangan seks dengan cara-cara lain (mencium, bercumbuan dan berpelukan).

Kadang-kadang penderita pasca stroke kehilangan hasrat seksual, yang bisa terjadi sebagai akibat langsung dari stroke, yang mengenai berbagai bagian otak yang biasanya memotori pesan-pesan untuk respons seksual, namun juga bisa disebabkan oleh penyebab-penyebab lain seperti obat yang dikonsumsi. Bahkan pada fungsi seksual yang masih baik, bisa terjadi gangguan hasrat seksual, karena anksietas, gangguan penampilan diri, depresi dan lain-lain faktor emosional yang ada hubungannya dengan keadaan pasca stroke.

Bila pada pria maupun wanita pasca stroke, masih mengalami gangguan kehilangan libido berbulan-bulan setelah stroke, diperlukan pemeriksaan yang dapat menentukan penyebabnya. Bila penyebabnya adalah obat-obatan, maka bisa dicari penggantinya, atau penurunan dosis yang mengurangi efek samping. Pada keadaan pasca stroke seringkali terdapat anksietas, depresi, dan lain-lain hal maka diperlukan counseling psikologis, yang sama pentingnya dengan perawatan fisik dan rehabilitasi.

Bila problem tetap masih ada, maka pasien bersama pasangannya sebaiknya mendapatkan konseling dari seorang psikolog atau seksuolog. Bila ada gangguan fungsi seksual pada keadaan pasca stroke, maka biasanya lebih banyak akan mengenai pelaksanaan seksual daripada dalam hasrat seksual, terutama pada periode dini setelah terjadi stroke. Kelemahan, kelumpuhan, perubahan dalam keadaan badan dan kehilangan sensasi semuanya dapat mengganggu dalam fungsi seksual, juga obat-obatan dan faktor emosional seperti depresi. Karena adanya kelumpuhan atau kelemahan, maka terjadi kesukaran dalam berbagai posisi seksual, yang sebelumnya disenangi, sehingga diperlukan penyesuaian dan eksperimentasi beberapa posisi yang lain untuk menemukan mana yang terbaik.

Menurut Dr Anton, penderita stroke berulang atau memiliki potensi stroke kembali sebaiknya menghindari hubungan intim, sama halnya bila terdapat aneurisme di pembuluh darah otak sebaiknya menahan diri dulu sampai dilakukan koreksi yang adekuat. Terdapat bermacam-macam kesenangan lain yang bisa dinikmati, berhubungan seksi tidak selalu dengan penetrasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...