Pemindahan
tempat perawatan Bouteflika menimbulkan spekulasi di kalangan media di
kawasan Afrika Utara dan Barat. Ini terutama terkait kemampuan
Bouteflika dalam menuntaskan masa kepemimpinannya, yang kurang dari
setahun menjelang pelaksanaan pemilu.
Menurut
kantor berita Aljazair, APS, pria berusia 76 tahun yang berkuasa sejak
27 April 1999 itu terkena "serangan iskemia sementara" atau stroke
ringan, Sabtu. Ketika itu, seperti disampaikan oleh Direktur National
Sports Medicine Centre, Aljazair, Rachid Bougherbal, sempat terjadi
penyumbatan aliran darah ke otak sang Presiden.
"Sebuah
pemeriksaan awal telah dilakukan dan Presiden harus beristirahat agar
bisa menjalani pemeriksaan lanjutan," kata Bougherbal, seperti dikutip
APS. Dia menegaskan, tidak ada alasan untuk merasa cemas sedikit pun.
Menurut
Asosiasi Jantung Amerika (AHA), serangan iskemia sementara adalah
peringatan untuk segera mengambil tindakan yang serius. Perdana Menteri
Aljazair Abdelmalek Sellal meminta warga tenang. "Tidak ada hal yang
disembunyikan," katanya, seperti diberitakan oleh radio di Algiers.
Menurut
APS, presiden Bouteflika tiba di Perancis, Minggu. Pria kelahiran
Oudja, Aljazair, 2 Maret 1937 ini dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan di
sebuah rumah sakit di Paris atas rekomendasi dokter pribadinya.
Pahlawan
Bouteflika
adalah salah satu pahlawan perang kemerdekaan Aljazair dari penindasan
Perancis dan operator politik yang kejam. Perang berlangsung selama
delapan tahun, yakni dari 1954 hingga 1962.
Dia
memiliki reputasi internasional karena berhasil memulihkan stabilitas
Aljazair dari satu dekade perang berdarah setelah kemerdekaan. Di dalam
negeri, namanya mengilhami rasa takut dan kagum. Bagi banyak warta
Aljazair, ia adalah figur ayah yang bisa mengakhiri perang saudara yang
menewaskan 150.000 orang pada tahun 1992.
Ketika
pecah gelombang protes massa prodemokrasi yang disebut Musim Semi Arab,
Bouteflika tidak luput dari hujatan dan protes massa. Dia tetap tegar
setelah menawarkan reformasi di beberapa sektor vital, termasuk kenaikan
gaji dan pinjaman gratis kepada kaum muda penganggur. Lebih dari 70
persen warga Aljazair adalah generasi berusia di bawah 30 tahun. Sekitar
21 persen di antaranya tunakarya. (AFP/AP/REUTERS/CAL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar