Cari Blog Ini

Senin, 21 Oktober 2013

KOMPLIKASI DARAH TINGGI

Pertanyaan Sdr M di J:
Lima tahun lalu saya menderita sakit kepala. Umur saya waktu itu 42 tahun. Saya berobat ke dokter dan ternyata tekanan darah saya tinggi. Tensi saya 170/110. Saya mendapat obat penurun tekanan darah untuk satu bulan. Setelah dua minggu minum obat tensi saya menjadi 130/80, tetapi obat saya teruskan sampai habis.

Saya kemudian pindah kerja ke luar Jawa. Karena saya tak ada keluhan, saya tak berkonsultasi lagi dengan dokter dan saya hanya mengonsumsi bawang putih. Saya bekerja tiga tahun di pedalaman dan tak pernah konsultasi ke dokter. Sebulan yang lalu saya kembali ke Jakarta dan saya memeriksakan diri kembali ke dokter. Ternyata tensi saya tinggi lagi, pada waktu  itu 180/120. Dokter  spesialis  penyakit dalam yang memeriksa saya memberi penjelasan mengenai penyakit hipertensi.  Saya diharuskan minum obat terus-menerus, tak boleh berhenti. 

Saya juga diminta memeriksakan diri untuk pemeriksaan rontgen, rekaman jantung, fungsi ginjal, dan berkonsultasi dengan dokter spesialis mata. Semua saya jalani dan hasilnya menunjukkan bahwa jantung saya sedikit membesar dan fungsi ginjal saya (kreatinin) agak tinggi. Saya amat khawatir dengan hasil tersebut, tetapi dokter membesarkan hati saya. Beliau mengatakan asalkan saya hidup sehat dan minum obat secara teratur, komplikasi darah tinggi dapat dihindari. 

Umur saya sekarang 47 tahun dan saya merupakan ayah dua anak berusia 18 tahun dan 16 tahun. Mereka masih bersekolah di SMU. Benarkah hipertensi dewasa ini dapat diobati dengan baik dan komplikasi hipertensi dapat dicegah? Apakah kenaikan kreatinin dan jantung saya yang membesar dapat merupakan akibat saya tidak minum obat hipertensi yang lama? Mohon penjelasan dokter tentang penyakit ini, termasuk pencegahan dan terapinya. Apakah hipertensi merupakan penyakit keturunan karena ayah saya juga menderita hipertensi dan beliau meninggal karena penyakit jantung koroner: Terima kasih. 

Jawaban Dr Samsuridjal Djauzi:
Bulan April lalu kalangan kesehatan dan masyarakat memperingati hari hipertensi sedunia. Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat kita. Sekitar 10 persen penduduk usia dewasa mengalami hipertensi. Karena itu, amat dianjurkan mengukur tekanan darah secara teratur. Sebab, cukup banyak orang yang menderita darah tinggi tidak mengetahui bahwa mereka penderita hipertensi.

Memang hipertensi dapat menimbulkan gejala, tetapi cukup banyak penderita hipertensi tak merasakan keluhan. Sebagian besar hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Keadaan ini disebut hipertensi esensial. Namun, sebagian kecil hipertensi dapat ditemukan penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah penyempitan arteri renalis (arteri yang mengalirkan darah ke ginjal).

Pada keadaan ini, koreksi terhadap penyempitan arteri tersebut (biasanya melalui operasi) akan menghilangkan hipertensi. Meski hipertensi esensial tak diketahui penyebabnya, riwayat keluarga hipertensi dan konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi. 

Tujuan terapi hipertensi ada dua, yaitu mengendalikan hipertensi dan mencegah komplikasi hipertensi. Pengendalian hipertensi diharapkan dapat mencapai tekanan darah yang normal. Agar pengendalian dapat berlangsung terus-menerus, maka obat hipertensi harus diminum secara teratur sepanjang hidup.

Selama minum obat hipertensi, tekanan darah diukur secara berkala. Namun, yang tidak kalah petingnya adalah tujuan kedua, yaitu mencegah komplikasi hipertensi. Komplikasi hipertensi dapat berupa kelainan pada jantung, mata, ginjal, dan pembuluh darah otak. Pada jantung dapat terjadi pembengkakan jantung dan penyakit jantung koroner. Sementara pada mata dapat terjadi gangguan pada pembuluh mata di daerah retina yang dapat berakibat gangguan penglihatan. Adapun kelainan pada ginjal dapat berupa penurunan fungsi ginjal.

Komplikasi dan stroke
Komplikasi yang juga ditakutkan adalah terjadinya stroke akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak. Hipertensi mempunyai beberapa derajat dari yang ringan sampai yang berat. Pada hipertensi ringan sebelum memulai terapi obat diusahakan terlebih dahulu menurunkan hipertensi dengan mengamalkan hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi garam berlebihan.

Kebiasaan makan kentang goreng yang dilumuri garam, misalnya, akan mengakibatkan konsumsi garam berlebih. Selain itu, Komposisi makan yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak. Makanan kita sebagai orang Indonesia pada umumnya tinggi karbohidrat dan kurang lemak dan protein. Namun, akibat pengaruh modernisasi, kebiasaan makan kita juga berubah, konsumsi protein dan lemak menjadi berlebihan dan ini berpengaruh buruk bagi kesehatan. 

Kebiasaan olahraga teratur juga dapat membantu mengendalikan darah tinggi. Jika upaya hidup sehat ini tidak berhasil menurunkan tekanan darah, upaya tersebut perlu disertai dengan upaya lain, yaitu minum obat darah tinggi. Obat yang dipilih disesuaikan dengan derajat hipertensi dan juga dipertimbangkan obat yang bermanfaat untuk mencegah komplikasi hipertensi. Karena itu, acapkali pasien minum obat lebih dari satu macam. 

Mereka yang mempunyai riwayat keluarga hipertensi harus lebih peduli karena risiko terkena hipertensi lebih besar. Namun, tidaklah berarti jika orangtua menderita hipertensi, anak-anaknya pasti juga akan menderita hipertensi. Dewasa ini banyak pasien yang berobat telah mengalami komplikasi hipertensi.

Kebanyakan yang datang berobat akibat gejala komplikasi hipertensi baik di jantung, mata atau ginjal. Ini berarti sebenarnya mereka telah menderita hipertensi sudah lebih dari sepuluh tahun, tetapi mereka tidak pernah mengukur tekanan darahnya sehingga keadaan hipertensinya tak terdeteksi. Sudah tentu peluang untuk mencegah komplikasi hipertensi menjadi berkurang. Kita perlu mencegah hipertensi dengan mengamalkan hidup sehat dan secara teratur memeriksakan tekanan darah kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...