Ditemukan
tahun 1899, nama Aspirin sebenarnya adalah merk yang ditemukan oleh
perusahaan farmasi Bayer dari Jerman. Nama generik obat itu asam
asetilsalisilat yang sering disingkat ASA. "Obat ini terkenal sekali
dalam berbagai merek di seluruh dunia untuk obat sakit kepala atau
demam, salep kulit," sebut Dr. Djoko Maryono, Sp.JP, yang berbicara pada
media edukasi soal penyakit jantung, di Hotel Manhattan, Jakarta, Rabu
(11/7) lalu.
Mulai tahun 1973 ditemukan fakta bahwa obat sakit kepala ini ternyata bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke
dan jantung. Lalu dimulailah studi besar yang melibatkan banyak dokter
jantung muda di seluruh dunia. "Saya termasuk dokter muda yang ikut
mengonsumsi aspirin di tahun 1973," ujar dokter lulusan Universitas
Airlangga, Surabaya ini.
Dari studi jangka panjang itu, aspirin dosis rendah terbukti bermanfaat untuk mencegah serangan jantung dan stroke
pada orang dengan faktor risiko besar. Mereka yang masuk golongan
faktor risiko adalah pria usia mulai 40 tahun, wanita 45 tahun ke atas,
mengidap diabetes, hipertensi, kurang olahraga, memiliki riwayat
keluarga stroke atau sakit jantung, kolesterol tinggi, dan perokok.
Penelitian
membuktikan bahwa konsumsi aspirin pada pasien hipertensi bisa
menurunkan risiko serangan jantung hingga 36 persen. Pada pasien
diabetes, risiko serangan jantung dan stroke bisa turun 27 persen. Secara keseluruhan aspirin dosis rendah itu bisa menurunkan risiko serangan jantung sebesar 44 persen.
Untuk pencegahan terhadap stroke
dan serangan jantung hanya dibutuhkan 100 mg aspirin setiap hari.
"Padahal pil sakit kepala yang ada di pasaran sekarang mengandung asam
asetilsalisilat sebesar 500 mg. Anda perlu memotongnya jadi lima
bagian," katanya.
Risiko
mengonsumsi aspirin, sambungnya, merangsang asam lambung. Teknologi pil
aspirin dosis 100 mg terkini diselubungi salut enterik sehingga tahan
asam lambung. Berkat salut itu, aspirin akan pecah di usus, bukan di
lambung sehingga tak menimbulkan gangguan maag.
Selain
itu pil aspirin yang diresepkan dokter ini juga tersedia dalam dosis
100 mg. "Anda bisa minta dokter untuk meresepkan aspirin 100 mg ini
untuk Anda," kata Dr. Djoko. (diy)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar