Cari Blog Ini

Kamis, 28 April 2016

Gejala dan Indikasi yang Harus Diwaspadai


STROKE adalah gangguan fungsi otak yang mendadak. Gangguan ini bisa bersifat sementara, tetapi tanpa penatalaksanaan yang baik bisa berlanjut dan meluas ke daerah otak lainnya. Gangguan bisa disebabkan oleh darah yang mengental (bahkan membeku), karena perdarahan, dan karena pasokan darah berhenti.

Gangguan sirkulasi darah ini sekaligus mengakibatkan berkurangnya aliran  oksigen dan gula darah ke daerah otak. Akibat berat yang terjadi  adalah kematian sel otak dan kerusakan fungsi otak. 

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mungkin bisa menjadi pedoman untuk mencegah terjadinya stroke.

1       Ingat  Pencegahan.  Stroke mungkin tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dicegah. Yang terbaik       adalah menjalani pola hidup sehat tanpa rokok dan alcohol, cukup istirahat, dan sempatkan berolahraga.
2    Pria lebih berisiko. Kasus stroke lebih sering, dua kali lipat, terjadi pada kaum pria ketimbang kaum wanita. Karena, kebiasaan hidup kaum pria lebih dekat dengan faktor-faktor pencetusnya-         Penyakit media stroke. Beberapa penyakit yang dikenal sebagai media terjadinya stroke, antara lain hipertensi (berisiko lima kali lipat), diabetes melitus (tiga kali lipat), obesitas (tiga kali lipat), sakit jantung, stres.
-   Tanda-tanda identik. Stroke biasanya diawali dengan gejala-gejala seperti tubuh terasa lemah, bahkan sulit digerakkan (lumpuh) pada satu sisi (kanan atau kiri). Tangan atau kaki di sisi yang diserang juga  terjadi kehilangan fungsi. Tangan sulit digerakkan, dan kaki sulit digunakan untuk melangkah.
-   Tanda-tanda berikutnya. Biasanya kemudian terjadi pula ‘kelumpuhan’ pada otot-otot bagian wajah, juga di salah satu sisi (kanan atau kiri). Garis mulut menjadi miring. Terasa kebas (hilang kepekaan) di sisi wajah yang ‘lumpuh’, yang biasanya diawali dengan rasa kesemutan. Biasanya juga diiringi dengan rasa pusing, mual, ingin muntah
-       Sulit bicara. Dalam kondisi yang sudah cukup berat, biasanya kemudian dibarengi dengan kesulitan bicara.
-     Mulut ikut bermasalah. Gangguan juga terjadi ada fungsi mulut. Selain akan berbentuk menyong (turun atau naik sebelah), penderita juga biasanya akan sulit mengunyah dan menelan.
-    ‘Mati kiri’. Kalau yang diserang adalah bagian kiri, maka otomatis otak kiri pula yang terserang. Karena otak kiri berfungsi sebagai ‘pemikir’, maka gangguan yang terjadi adalah pasien akan sulit untuk berpikir. Atau, daya pikirnya menjadi jauh menurun.
-     ‘Mati kanan’. Kalau yang diserang bagian kanan, demikian pula otomatis otak bagian kanan (penyimpan data) yang terserang. Maka, pasien akan mengalami kesulitan untuk mengingat sesuatu. Atau, ia menjadi pelupa.
-     Mata dan telinga ikut terganggu. Gangguan ‘mati sebelah’ ini juga secara otomatis akan memengaruhi fungsi mata dan telinga (kiri atau kanan tergantung pada bagian sisi mana yang diserang). Pandangan menjadi kabur atau ganda, dan kepekaan pendengaran pun menjadi jauh berkurang, bahkan terasa tuli sementara.
-    Bisa mengakibatkan cacat total. Bila terjadi gejala-gejala awal, segeralah temui dokter. Kesalahan yang sering terjadi, umumnya pasien baru dibawa ke dokter ketika sudah dalam kondisi berat, bahkan sesuah ‘mati sebelah’. Ini yang sering menjadikan pihak medis sulit melakukan upaya mengatasi sehingga tidak jarang terjadi cacat total berupa kelumpuhan. (Usp/berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...