Sejak duduk di bangku sekolah dasar, kita mendapat pelajaran tentang beragam manfaat kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayur. Mau langsung disantap atau diolah dalam aneka bentuk makanan, keduanya tetap memberikan kebaikan bagi tubuh.
Sayur dan buah mengandung vitamin dan mineral mulai vitamin A, C, E, asam folat, zinc, magnesium, kalsium, dan potasium. Kedua sumber nutrisi itu juga mengandung antioksidan, serat baik yang larut dan tidak larut, serta zat-zat gizi dari tumbuhan.
Adapula kandungan serta, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air yang tidak dapat ditemukan di suplemen atau produk makanan lain. Dengan demikian, penting untuk mengonsumsi minimal dua porsi buah dan tiga porsi sayuran setiap hari.
Namun, sayangnya, kebaikan sumber nutrisi itu kerap kali belum dibarengi dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Boleh dikatakan, kesadaran masyarakat Indonesia terbilang masih rendah.
Konsumsi rendah
Dibandingkan negara Asia lain, Jepang menduduki posisi tertinggi konsumsi buah dan sayur, yaitu 150 kilogram per kapita per tahun. Sementara itu, tingkat konsumsi buah per kapita di Indonesia hanya 34,55 kilogram per kapita per tahun. Padahal, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) merekomendasikan agar masyarakat global mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 73 kilogram per kapita per tahun.
Lain lagi dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi dunia itu menganjurkan agar setiap orang mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 400 gram per hari yang setara dengan 2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayur. Sementara itu, data WHO juga menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur penduduk Tanah Air hanya masih berkisar 2,5 porsi per hari.
Rekomendasi WHO itu dipandang sangat beralasan. Menurut Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Tien R Muchtadi, kekurangan asupan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran cerna sebesar 14 persen, risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 11 persen, dan risiko kematian akibat stroke sebesar 9 persen.
"Penting sekal bagi masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi minimal dua sampai empat porsi buah, dan tiga sampai lima porsi sayuran setiap hari," ujarnya.
Pencucian bersih
Agar kebaikan buah dan sayur bisa dikonsumsi dengan baik, perlu didukung proses pencucian yang benar-benar bersih sehingga tidak ada lagi bahan pestisida yang teringgal dan termakan. Perlu diketahui, pestisida akan meninggalkan residu, terutama pada buah apel, pir, anggur, juga sayuran berdaun, seperti seledri, bayam, paprika, dan wortel.
Residu inilah yang harus diwaspadai agar tidak masuk dalam tubuh manusia karena mengandung bahan-bahan kimiawi beracun. Risiko yang mungkin timbul akibat kontaminasi pestisida, antar lain keracunann dan gangguan kesehatan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar