Cari Blog Ini

Selasa, 19 November 2013

FASTFOOD DAN STROKE

Kunjungan ke dokter gigi ternyata bermanfaat ganda, tak hanya untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan gigi. Bagi wanita berusia lebih dari 55 tahun, kunjungan ke dokter gigi ternyata dapat mengungkapkan rahasia lain, yaitu risiko stroke. Pengapuran pada pembuluh nadi leher yang meningkatkan risiko stroke pada seseorang dapat terdeteksi dari hasil foto gigi dengan sinar X.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Arthur Friedlander dan Lisa Altman dari Veterans Affairs Greater Los Angeles Healthcare Systems tersebut, dilibatkan 52 wanita postmenopause berusia antara 55-90 tahun, tanpa sejarah serangan jantung atau stroke. Dari hasil pemeriksaan, 16 wanita (31%) mengalami pengapuran pada  pembuluh nadi leher.

Catatan kesehatan wanita dengan pangapuran pembuluh nadi leher ini umumnya disertai berbagai masalah kesehatan lain, baik yang berhubungan langsung dengan risiko penyakit jantung maupun tidak. Misalnya saja, 94% dari wanita ini mempunyai tekanan darah yang tinggi, 50% di antaranya dikategorikan mengalami kelebihan berat badan atau kegemukan, 38% adalah perokok berat, dan hampir 70% di antaranya memiliki kadar lemak darah (termasuk kolesterol) yang tinggi.

Wanita yang telah mengalami menopause, lebih rentan terhadap penyakit jantung dan stroke. Hal ini sering dikaitkan dengan menurunnya jumlah estrogen pada wanita menopause yang menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Kondisi demikian, membuat wanita semakin rentan akan pertumbuhan plak di pembuluh nadi. Plak ini, mengandung zat-zat seperti kolesterol, kalsium, bahan sisa buangan sel dan lain-lain. Pertumbuhan plak yang semakin besar akan mengurangi laju aliran darah. Plak pun menjadi lebih rentan dan mudah 'pecah'. Pecahan plak dapat menghambat bahkan menutup jalan aliran darah. Kalau hambatan ini terjadi pada pembuluh darah yang menuju ke otak, penderita akan mengalami stroke. MEREKA yang tinggal di kawasan penuh dengan restoran fast food memiliki kecenderungan lebih besar terkena stroke. Demikian hasil penelitian tim Universitas Michigan, AS.

Menurut mereka, warga sebuah daerah di Texas yang hidup di kawasan dengan jumlah restoran fast food terbanyak menunjukkan 13% risiko lebih tinggi terkena stroke daripada warga di kawasan dengan jumlah restoran lebih sedikit.

Beberapa studi sebelumnya menemukan keterkaitan antara restoran fast food, kegemukan, dan risiko serangan jantung. Akibatnya, beberapa kawasan di Los Angeles mulai mempertimbangkan munculnya peraturan yang membatasi jumlah restoran fast food.

Penelitian yang dipaparkan di konferensi stroke internasional itu memang tidak membuktikan, hidup dekat restoran fast food mempertinggi risiko stroke. (War/AFP/X-5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...