Cari Blog Ini

Senin, 21 Oktober 2013

STROKE, AKUMULASI GAYA HIDUP TIDAK SEHAT

STROKE makin sering menimpa kaum muda. Diduga kuat, itu disebabkan pola hidup tak sehat. Untuk meminimalkan kecacatan, penanganan cepat dan tepat berperan penting.

Menurut spesialis saraf RS Premiere Bintaro, Tangerang dr Tuti Suwirno Zacharia SpS, meski serangannya kerap datang tiba-tiba, sejatinya stroke merupakan akumulasi dari proses panjang.
Ada dua jenis faktor penyebab stroke. Pertama, yang tidak bisa diubah seperti umur. Kedua, faktor yang bisa diubah, antara lain  hipertensi, diabetes, kelainan jantung, kolesterol tinggi, darah yang kental, asam urat, serta problem lain seperti obesitas, merokok, dan stres.
Stroke, kata Tuti, tidak bisa lepas dari jantung, dinding pembuluh darah, dan komposisi darah. Mengenai jantung, penyebabnya adalah irama jantung yang tidak teratur. Selain itu, hipertensi kronis menyebabkan jantung memperbesar hingga timbul komplikasi stroke.
Dari sisi dinding pembuluh darah, stroke muncul karena adanya hipertensi yang membuat dinding pembuluh darah tidak lagi elastis. Terakhir, komposisi darah yang kental juga menyebabkan stroke. Apalagi jika ditambah dengan kadar kolesterol tinggi. "Semua aspek ini saling terkait," ujar Tuti.
Stroke, lanjut Tuti, terbagi dua. Pertama jenis pendarahan yang kerap dialami kaum muda dan kedua jenis penyumbatan yang banyak terjadi pada orang lanjut usia.
Dulu, stroke hanya terjadi pada usia tua mulai 60 tahun. Namun, sekarang mulai usia 45 tahun seseorang sudah memiliki risiko stroke. "Berdasar pengalaman praktik, justru stroke pada usia muda yang sekarang banyak terjadi," imbuh Tuti.
Meningkatnya penderita stroke usia muda lebih disebabkan pola hidup, terutama pola makan tinggi kolesterol, tinggi karbohidrat, dan sering mengonsumsi junk food. Kesibukan kerja yang menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang tidur, dan stres berat juga jadi faktor penyebab.
Hindari cacat
Stroke identik dengan kecacatan.  Penanganan medis diperlukan segera untuk menghindari kecacatan permanen. Semakin cepat datang ke rumah sakit semakin baik.

"Dalam stroke, ada istilah golden period yang begitu sempit. Begitu terjadi penyumbatan, dalam waktu kurang dari 3 jam, penderita harus diberi pengobatan untuk melarutkan sumbatan."

Di antara dua jenis stroke, stroke pendarahan paling sering menyebabkan kematian. Terlebih bila volume perdarahan melebih 50 cc. Selain itu., lokasi perdarahan juga menentukan. Kalau terjadi di batang otak, akibatnya fatal karena  area itu adalah pusat kehidupan.

Proses pemulihan bergantung pada lokasi dan luas gangguan otak. Stroke yang disertai diabetes membutuhkan waktu pemulihan lebih panjang. Usia tua juga menyebabkan pemulihan lebih lama lagi. Waktu penanganan saat terjadi stroke juga menentukan. semakin cepat penanganannya, semakin cepat pemulihannya. Pemulihan biasanya butuh waktu enam bulan.

Untuk mencegah stroke, faktor-faktor risiko harus dihindari. Langkah antisipasi juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan kondisi otak dengan MRI. Di RS Premier Bintaro, saat ini pemeriksaan MRI brain (otak) bisa diakses dengan biaya sekitar Rp 1,3 juta.

Mereka yang pernah stroke harus mengontrol tekanan darah dan mengonsumsi obat-obatan secara teratur untuk mencegah serangan ulang.

"Kalau ada keluarga terserang stroke, disarankan untuk tidak melakukan tindakan apa pun kecuali membawanya  ke RS. Jangan menunda." (*/S-3)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...