STROKE makin sering
menimpa kaum muda. Diduga kuat, itu disebabkan pola hidup tak sehat.
Untuk meminimalkan kecacatan, penanganan cepat dan tepat berperan
penting.
Menurut
spesialis saraf RS Premiere Bintaro, Tangerang dr Tuti Suwirno Zacharia
SpS, meski serangannya kerap datang tiba-tiba, sejatinya stroke merupakan akumulasi dari proses panjang.
Ada dua jenis faktor penyebab stroke.
Pertama, yang tidak bisa diubah seperti umur. Kedua, faktor yang bisa
diubah, antara lain hipertensi, diabetes, kelainan jantung, kolesterol
tinggi, darah yang kental, asam urat, serta problem lain seperti
obesitas, merokok, dan stres.
Stroke,
kata Tuti, tidak bisa lepas dari jantung, dinding pembuluh darah, dan
komposisi darah. Mengenai jantung, penyebabnya adalah irama jantung yang
tidak teratur. Selain itu, hipertensi kronis menyebabkan jantung
memperbesar hingga timbul komplikasi stroke.
Dari sisi dinding pembuluh darah, stroke
muncul karena adanya hipertensi yang membuat dinding pembuluh darah
tidak lagi elastis. Terakhir, komposisi darah yang kental juga
menyebabkan stroke. Apalagi jika ditambah dengan kadar kolesterol tinggi. "Semua aspek ini saling terkait," ujar Tuti.
Stroke,
lanjut Tuti, terbagi dua. Pertama jenis pendarahan yang kerap dialami
kaum muda dan kedua jenis penyumbatan yang banyak terjadi pada orang
lanjut usia.
Dulu, stroke hanya terjadi pada usia tua mulai 60 tahun. Namun, sekarang mulai usia 45 tahun seseorang sudah memiliki risiko stroke. "Berdasar pengalaman praktik, justru stroke pada usia muda yang sekarang banyak terjadi," imbuh Tuti.
Meningkatnya penderita stroke usia
muda lebih disebabkan pola hidup, terutama pola makan tinggi
kolesterol, tinggi karbohidrat, dan sering mengonsumsi junk food.
Kesibukan kerja yang menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang
tidur, dan stres berat juga jadi faktor penyebab.
Hindari cacat
Stroke
identik dengan kecacatan. Penanganan medis diperlukan segera untuk
menghindari kecacatan permanen. Semakin cepat datang ke rumah sakit
semakin baik.
"Dalam stroke, ada istilah golden period yang begitu sempit. Begitu terjadi penyumbatan, dalam waktu kurang dari 3 jam, penderita harus diberi pengobatan untuk melarutkan sumbatan."
Di antara dua jenis stroke, stroke pendarahan paling sering menyebabkan kematian. Terlebih bila volume perdarahan melebih 50 cc. Selain itu., lokasi perdarahan juga menentukan. Kalau terjadi di batang otak, akibatnya fatal karena area itu adalah pusat kehidupan.
Proses pemulihan bergantung pada lokasi dan luas gangguan otak. Stroke yang disertai diabetes membutuhkan waktu pemulihan lebih panjang. Usia tua juga menyebabkan pemulihan lebih lama lagi. Waktu penanganan saat terjadi stroke juga menentukan. semakin cepat penanganannya, semakin cepat pemulihannya. Pemulihan biasanya butuh waktu enam bulan.
Untuk mencegah stroke, faktor-faktor risiko harus dihindari. Langkah antisipasi juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan kondisi otak dengan MRI. Di RS Premier Bintaro, saat ini pemeriksaan MRI brain (otak) bisa diakses dengan biaya sekitar Rp 1,3 juta.
Mereka yang pernah stroke harus mengontrol tekanan darah dan mengonsumsi obat-obatan secara teratur untuk mencegah serangan ulang.
"Kalau ada keluarga terserang stroke, disarankan untuk tidak melakukan tindakan apa pun kecuali membawanya ke RS. Jangan menunda." (*/S-3)
"Dalam stroke, ada istilah golden period yang begitu sempit. Begitu terjadi penyumbatan, dalam waktu kurang dari 3 jam, penderita harus diberi pengobatan untuk melarutkan sumbatan."
Di antara dua jenis stroke, stroke pendarahan paling sering menyebabkan kematian. Terlebih bila volume perdarahan melebih 50 cc. Selain itu., lokasi perdarahan juga menentukan. Kalau terjadi di batang otak, akibatnya fatal karena area itu adalah pusat kehidupan.
Proses pemulihan bergantung pada lokasi dan luas gangguan otak. Stroke yang disertai diabetes membutuhkan waktu pemulihan lebih panjang. Usia tua juga menyebabkan pemulihan lebih lama lagi. Waktu penanganan saat terjadi stroke juga menentukan. semakin cepat penanganannya, semakin cepat pemulihannya. Pemulihan biasanya butuh waktu enam bulan.
Untuk mencegah stroke, faktor-faktor risiko harus dihindari. Langkah antisipasi juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan kondisi otak dengan MRI. Di RS Premier Bintaro, saat ini pemeriksaan MRI brain (otak) bisa diakses dengan biaya sekitar Rp 1,3 juta.
Mereka yang pernah stroke harus mengontrol tekanan darah dan mengonsumsi obat-obatan secara teratur untuk mencegah serangan ulang.
"Kalau ada keluarga terserang stroke, disarankan untuk tidak melakukan tindakan apa pun kecuali membawanya ke RS. Jangan menunda." (*/S-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar