Cari Blog Ini

Sabtu, 14 Mei 2016

Uskup Hilarius Moa Nurak Berpulang



PANGKAL PINANG, KOMPAS – Pimpinan tertinggi Umat Katolik di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau berpulang. Uskup Pangkal Pinang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD meninggal dalam usia 73 di RS Mount Alverina, Singapura, Jumat (29/4) pukul 12.40 waktu setempat.

Berita duka itu dibenarkan Vikjen Keuskupan Pangkal Pinang  RD Lucius Poya saat dihubungi Jumat (29/4). Semalam, jenazah dibawa ke Batam dan disemayamkan di Gereja St Petrus Lubuk Baja. “Ini  untuk memberikan kesempatan bagi umat Katolik, kerabat, dan kenalan di Kepulauan Riau memberikan penghormatan terakhir,” ujarnya.

Sabtu ini pukul 16.00, jenazah diterbangkan ke Pangkal Pinang, Bangka. Adapun pemakaman akan dilakukan Senin (2/5) siang di Kompleks Keuskupan Pangkal Pinang.

Mgr Hilarius meninggal karena serangan stroke 10 hari lalu. Sempat dirawat di RS Bhakti Timah Pangkal Pinang, kemudian pada akhir pecan lalu diterbangkan ke Singapura. Namun, nyawanya sulit terselamatkan.

“Keluarga bersama pihak keuskupan telah berusaha maksimal. Tetapi, semua usaha itu terbatas dan Tuhan lebih memilih memanggil guru dan gembala umat yang sederhana, bersahaja ini,” kata Philips Gobang, adik sepupu almarhum.

Meski usia kian menua, Uskup Hilarius tidak pernah surut dalam mengunjungi umatnya hingga ke pulau kecil dan terpencil. Ombak laut yang terkadang ganas tak membuat nyalinya ciut melakukan perjalanan pastoral.

“Saya pernah mendampinginya mengunjungi  umat di sebuah pulau terpencil. Kami ke sana menggunakan kapal kecil dan harus beberapa kali berganti kapal. Kami sempat terombang ambing di tengah laut. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangat,” kata Yulius Timbul Wahyudi, warga Bangka.

Bagi Wali Kota Pangkal Pinang Muhammad Irwansyah, Uskup Hilarius adalah sosok orang tua karena saat ia kecil, Hilarius sudah menjadi Uskup di Pangkal Pinang. “Saya sering  bertemu dengannya. Ajarannya untuk bekerja dengan hati dan tindakan untuk tetap menjaga toleransi menjadi panutan, tidak hanya bagi umat Katolik, tapi juga masyarakat Pangkal Pinang pada umumnya,” ujarnya.

Saat hari raya Idul Fitri, Uskup Hilarius adalah orang pertama yang mengunjunginya. Hal serupa  ketika hari raya Natal dan Tahun Baru, kediamannya selalu terbuka bagi siapa saja.

Uskup Hilarius adalah sulung dari 10 bersaudara, pasangan Aloysius Paulus Pau dan Bernedeta Modesta. Lelaki asal Maumere, Flores, tersebut lahir di Waikabubak, Pulau Sumba, pada 21 Februari 1943. Dia ditahbiskan sebagai Imam SVD pada 2 Agustus 1972. Lalu, pada tahun 1987 ditunjuk menjadi Uskup Pangkal Pinang dan ditahbiskan pada 2 Agustus 1987. (GEr/JAN/RAM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...