Pencegahan penyakit melalui deteksi dini menjadi upaya penting menemukan kelainan dalam organ tubuh karena sejumlah penyakit berbahaya umumnya tidak menimbulkan gejala yang langsung terlihat dan terasa pada stadium awal. Dengan begitu, langkah pengobatan bisa langsung diambil dengan cermat sehingga peluang kesembuhan juga semakin besar.
Salah satu metode yang banyak digunakan, yaitu MRI (magnetic resonance imaging yaitu teknik diagnostik medis yang menghasilkan gambaran kelainan di dalam tubuh, dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio frekuensi MRI dapat menghasilkan gambaran-gambaran dengan potongan sangat tipis dari bagian tubuh manapun dalam waktu singkat.
Beberapa kegunaan MRI, di antaranya memberikan gambaran yang lebih jelas untuk jaringan lunak dibandingkan dengan teknik diagnostik lainnya. Teknik ini juga mampu menilai fungsi organ tertentu secara dinamik, distribusi daarh, baik di otak maupun di jantung, gambaran tentang pembuluh darah, metabolisme yang ada dalam sebuah tumor, serta membantu dokter untuk mengevaluasi fungsi dan struktur dari berbagai macam organ.
MRI saat ini merupakan pemeriksaan standar untuk evaluasi jaringan lunak seperti otak, tulang belakang, nasofaring, saluran bilier, kandungan, payudara, prostat, serta otot-otot. Keunggulan dari pemeriksaan ini adalah tidak menggunakan sinar X sehingga tidak terdapat paparan radiasi.
"MRI hampir 100% akurat untuk mendeteksi penyakit, teurtama kaker. Namun, lebih baik lagi apabila dikombinasikan dengan modalitas lain, sehingga hasilnya lebih lengkap." ujar dr Rahmi Alfiah Nur Alam SpRad (K), dokter spesialis radiologi RS Pondok Indah - Puri Indah dalam acara temu media "RSPI Group Terapkan Teknologi mutahir MRI 3 T Skyra" di Hotel Mulia, Jakarta, belum lama ini.
Rahmi mengungkapakan tidak hanya kanker, banyak penyakit berbahaya yang awalnya tidak memiliki gejala khusus, bahkan terkadang tanpa gejala mencurigakan sehingga sering diabaikan. Pasien baru mendatangi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut ketika penyakit telah berkembang menjadi kronis dan membutuhkan penanganan sangat intensif dan waktu lama utnuk penyembuhan.
Deteksi dini, lanjut dia, menjadi langkah paling tepat untuk meminimalkan risiko karena langkah pengobatan bisa diambil lebih cermat, sehingga peluang penyembuhan tubuh juga semakin besar. Artinya, deteksi dini penyakit memberi kesempatan penyembuhan dan kelangsungan hidup lebih lama.
Sebelumnya telah ada MRI 1,5 Tesla, kini telah berkembang MRI 3 Tesla Skyra. dengan kekuatan medan magnet yang lebih tinggi, yaitu sampai 30.000 gauss. Alat ini dapat memberikan gambaran pencitraandengan detail anatomis yang sangat baik, terutama untuk kelainan serebral ataupun untuk seluruh tubuh. Dengan kualitas ini, MRI 3 Tesla Skyra dapat membantu menegakkan diagnostik yang lebih akurat dan lebih cepat sehingga penanganan terapi dapat dilakukan sedini mungkin.
MRI 3 Tesla Skra memungkinan pencitraan dengan lebih detail sehingga dapat diketahui sejauh mana penyakit telah menyerang tubuh, apakah akut, subakut, atau kronik. Tumor misalnya, dapat dideteksi apa jenisnya, jinak atau ganas dan apakah sudah tahap inflamasi atau infeksi. "MRI terbaru ini juga mendeteksi kelainaan otot jantung," kata Rahmi.
Rahmi mengemukakan, kelainan pada jantung dapat terdeteksi dengan lebih jelas melalui pemeriksaan MRI 3 Tesla Skyra karena medan magnet yang besar menghasilkan sinyal yang kuat untuk merekonstruksi organ tubuh yang bergerak.
rendra hanggara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar