Pertanyaan J di B
IBU saya yang berumur 56 tahun dirawat di rumah sakit sejak seminggu lalu. Mula-mula beliau demam, namun kemudian kesadaran mulai menurun. Beliau kurang mau diajak bicara. Menjawab hanya sekedarnya saja. Suhunya mencapai 39 derajat celsius dan kadang-kadang menggigil. Dokter mengatakan ibu menderita infeksi saluran kencing cukup parah.
IBU saya yang berumur 56 tahun dirawat di rumah sakit sejak seminggu lalu. Mula-mula beliau demam, namun kemudian kesadaran mulai menurun. Beliau kurang mau diajak bicara. Menjawab hanya sekedarnya saja. Suhunya mencapai 39 derajat celsius dan kadang-kadang menggigil. Dokter mengatakan ibu menderita infeksi saluran kencing cukup parah.
Sejak kesadaran menurun, Ibu mendapat makanan cair melalui pipa kecil yang dimasukkan dari hidung. Sewaktu pipa tersebut dipasang kebetulan saya yang menemani ibu. Dokter yang merawat cukup komunikatif dan dokter meminta izin kepada saya sebagai anak agar menyetujuinya pemasangan pipa tersebut.
Saya membayangkan tentu Ibu akan kesakitan jika pipa tersebut dimasukkan ke hidung dan diteruskan sampai ke lambung. Saya mengusulkan agar makanan diberikan melalui infus saja karena Ibu sudah diinfus sejak masuk rumah sakit. Namun, dokter menjelaskan makanan yang masuk melalui lambung akan lebih baik daripada infus. Selain itu memasukkan seluruh makanan melalui infus biayanya akan mahal sekali.
Saya tanyakan berapa, dokter menjawab memakai nutrisi parenteral (memasukkan makanan melalui pembuluh darah) dapat mencapai satu juta rupiah sehari. Kami tak punya kemampuan untuk membiayai pengobatan semahal itu. Karena itu saya setuju Ibu mendapat nutrisi melalui pipa di hidungnya.
Saya masih ingin informasi lebih lanjut mengenai manfaat nutrisi melalui saluran cerna dan melalui pembuluh darah.
Jika nutrisi melalui pembuluh darah mahal, kenapa tidak semua pasien diberi nutrisi melalui saluran cerna saja? Terima kasih atas perhatian Dokter.
Jawaban DR Sjamsuridjal Djauzi
NUTRISI merupakan unsur penting untuk penyembuhan penyakit. Karena itulah dalam penatalaksanaan penyakit, nutrisi harus mendapat perhatian. Jika pasien kurang sadar sehingga tak mampu makan atau minum secara aktif memang perlu dipertimbangkan memberikan nutrisi melalui saluran cerna: Dengan bantuan pipa kecil yang dimasukkan dari hidung yang disebut nutrisi enternal atau melalui pembuluh darah nutrisi parenteral.
Nutrisi enteral biasanya diberikan dalam bentuk cair yang dimasukkan ke pipa yang dimasukkan ke hidung. Biasanya nutrisi enteral ini diberikan pada keadaan pasien tak mau makan atau dapat makan tetapi jumlahnya tak mencukupi. Juga jika pasien mengalami kesukaran menelan.
Memang benar nutrisi enteral mempunyai kelebihan dibandingkan dengan nutrisi parenteral karena nutrisi enteral bersifat fisiologis. Nutrisi enteral akan menjaga integritas saluran cerna. Sedangkan pada pemberian nutrisi parenteral yang lama dapat timbul atrofi selaput lendir saluran cerna. Selain itu komplikasi yang dapat timbul pada nutrisi parenteral lebih banyak seperti infeksi dan kerusakan pembuluh darah.
Pemberian nutrisi parenteral yang lama tak dapat dilakukan pada pembuluh darah perifir karena dalam beberapa hari harus dipindahkan tempat infusnya. Penggunaan nutrisi parenteral jangka lama memerlukan pemasangan infus di pembuluh vena sentral, biasanya di pembuluh darah balik daerah leher.
Nutrisi parenteral memang jauh lebih mahal karena untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak perlu sediaan yang mahal. Meski demikian, nutrisi parenteral adakalanya diperlukan misalnya pada keadaan pasca operasi usus, infeksi dinding perut (peritonitis) pankreatitis akut (infeksi kelenjar ludah perut). Pada keadaan tertentu dapat dilakukan gabungan pemberian nutrisi enteral dan parenteral.
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang sering dijumpai pada perempuan. Saya berharap agar terapi infeksi tersebut pada ibu Anda akan berhasil baik. Namun, perlu diingat infeksi saluran kemih pada perempuan sering berulang dan salah satu faktor penyebabnya adalah karena adanya sumber infeksi di daerah genitalia (misalnya keputihan). Karena itu perlu dicari apakah pada ibu Anda juga ada infeksi genitalia yang mungkin menyebabkan infeksi saluran kemih berulang.
Jika kesadaran ibu Anda sudah baik dan ibu Anda mampu makan sendiri tentu pipa untuk menyalurkan makanan akan dicabut. Namun, adakalanya pada penyakit kronis misalnya kanker, pemberian nutrisi parenteral perlu dilakukan dalam waktu lima lama sehingga ketika pasien pulang masih menggunakan nutrisi enteral.
Dalam keadaan di atas, keluarga akan dilatih untuk memasukkan makanan ke dalam pipa yang dipasang pada hidung tersebut. Dengan latihan ini pada umumnya keluarga dapat melaksanakan pemberian makanan sehingga ketergantungan pada perawat dapat dikurangi. Nah, mudah-mudahan penjelasan ini memadai. Saya mendoakan agar ibu Anda dapat sembuh dan pulang kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar