Lambiase dan kawan-kawan menganalisis data hasil survei kesehatan 6.019 pria dan perempuan secara nasional pada kurun 1971-1975, kemudian mengikuti perkembangan mereka selama 16 tahun. Selama waktu tersebut, para partisipan diwawancarai untuk mengetahui sindrom kecemasan lebih lanjut.
Selama periode itu, tim peneliti mendapati bahwa 419 orang terkena stroke. Secara keseluruhan, mereka yang terkena stroke umumnya memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Pada akhir pengamatan, ditemukan bahwa peluang risiko kecemasan berimbas stroke menjadi 14% lebih tinggi. Kecemasan pun kian berlipat akibat merokok, minum alkohol, atau jarang beraktivitas fisik. (Reuters/Kid/X-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar