KEMUNGKINAN seseorang terkena demensia (penyakit kepikunan) saat ini mencapai 50%. Gangguan daya ingat biasanya mulai menyerang seseorang di atas 40 tahun.
"Tetapi tidak semua orang tua dapat terkena demensia, terutama demensia vaskuler akibat stroke. Daya ingat pada orang tua memang menurun, tetapi bila dalam batas kewajaran sesuai usianya tidak bisa dikatakan mengalami demensia," kata spesialis saraf dari RS Siloam Gleneagles Karawaci, Tangerang, dr Yusak Siahaan pada seminar Memahami Lebih Jauh Gangguan Memori, di RS Siloam Gleneagles Karawaci beberapa waktu lalu.
Menurut Yusak, demensia dapat disebabkan beberapa faktor, seperti penyumbatan pada pembuluh darah atau stroke (disebut demensia vaskuler), faktor degenerasi atau proses penuaan. "Demensia akibat proses penuaan disebut penyakit alzheimer," tuturnya.
Alzheimer, lanjut Yusak, jenis demensia paling banyak. Umumnya terjadi pada usia kurang dari 50 tahun.
Lebih lanjut, ia mengatakan penderita demensia karena gangguan pembuluh darah dapat diminimalisasi dengan memperbaiki faktor risikonya, misalnya, ia mengalami demensia akibat diabetes melitus, hipertensi atau gangguan jantung, maka penyakit itulah yang ditangani lebih dahulu.
Namun, apabila seseorang sudah terkena alzheimer, ia tidak bisa sembuh. Sebaliknya, semakin lama kondisinya akan semakin memburuk.
Pada acara yang sama, pembicara lain dr Antonia Anna Lukoto memaparkan beberapa upaya pencegahan terjadinya demensia vaskuler. "Kuncinya adalah perubahan gaya hidup. Lakukan penurunan berat badan, biasakan pola makan rendah lemak kaya serat, diet rendah garam, serta lakukan olahraga teratur," sarannya. (CR-48/H-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar