SENYUM itu sedekah. Pernyataan itu diucapkan Rasulullah Muhammad SAW dalam salah satu hadisnya. Ternyata, selain mengandung nilai ibadah, tersenyum juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Senyum dengan frekuensi 20 kali dalam sehari dengan durasi 20 detik dalam sekali waktu bisa membantu mengeluarkan zat endorfin. Zat tersebut merupakan sejenis morfin yang dihasilkan secara alami oleh tubuh. Ketika zat tersebut keluar, pembuluh darah berelaksasi.
"Terapi ini baik dilakukan penderita hipertensi, stroke, dan jantung. Terapi ini juga bagus dilakukan orang yang punya gangguan peredaran darah ke otak seperti migren," jelas dr Agus Rahmadi dari Klinik Sehat, saat menjadi pembicara dalam acara Pesantren Kilat Eksekutif di Jakarta, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, ketika orang tersenyum, otot yang berkontraksi lebih sedikit ketimbang otot yang berelaksasi. Manfaatnya, tubuh bisa menghemat penggunaan cadangan kalium. Kalau tubuh kekurangan kalium, gerakan otot tubuh bisa terganggu. Selain itu, tubuh juga dirangsang memproduksi lebih banyak natrium, yang memicu terjadinya hipertensi.
Manfaat kesehatan lain yang didapat dengan tersenyum ialah melancarkan buang air besar di pagi hari. Menurut Agus, orang yang tersenyum saat pertama kali membuka mata bisa merangsang kontraksi otot perut dan gerak peristaltik usus. Gerakan tersebut mendorong makanan menuju tempat pengeluaran. Hal itu bisa ditandai dengan gas kentut yang keluar saat orang tertawa.
"Ketika habis tidur, gerak peristaltik usus melambat dan membuat orang mengalami susah buang air besar. Dengan senyum, hal itu meningkatkan tekanan di perut. Efeknya seperti ngeden (mengejan). Jadi, wajar kalau orang tertawa banyak kentutnya," ujarnya. (Din/H-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar