Ibu saya berumur 83 tahun dan Bapak meninggal 4 tahun lalu. Kami mengajak ibu untuk tinggal bersama. Kami mempunyai pembantu perempuan berumur 30 tahun. Ibu termasuk sehat. Sewaktu pindah ke rumah kami, ibu sebenarnya bisa mandiri. Beliau mampu mandiri, berpakaian, dan makan sendiri. Bahkan beliau menjadi mitra diskusi saya bersama anak.
Ibu memang menderita darah tinggi dan kolesterol, tetapi beliau rajin berobat dan menjaga makan. Beliau juga rajin jalan kaki pada pagi hari. Ibu dulu menjadi guru SMP dan sampai sekarang rajin membaca sehingga wawasan beliau cukup luas. Wawasan yang luas dan pengalaman hidup beliau menyebabkan pertimbangan beliau terhadap berbagai masalah kehidupan menjadi jauh lebih matang dan bijak.
Tahun lalu tiba-tiba ibu terserang stroke. Malam hari, ketika akan pergi ke kamar mandi, beliau jatuh. Rupanya beliau mengalami kelumpuhan bagian kanan badan. Kami semua tak menyangka ibu akan terkena stroke dan karena tak punya pengalaman menolong orang stroke, ibu segera kami bawa ke rumah sakit. Hampir sebulan ibu dirawat. Ketika pulang, kesehatan beliau belum pulih. Kaki dan tangan kanan masih lemah meski beliau dapat berjalan dengan bantuan tongkat. Namun, ingatan beliau tetap baik.
Tiga bulan setelah perawatan pertama, ibu harus masuk rumah sakit lagi, kali ini karena pneumonia. Infeksi paru ibu cukup parah sehingga hampir saja masuk ruang perawatan intensif. Untunglah beliau dapat selamat. Namun, kesehatan beliau mengalami kemunduran, termasuk semangat hidup beliau. Sekarang beliau banyak diam di tempat tidur. Saya, suami, dan anak pagi sampai sore harus keluar rumah untuk bekerja. Ibu hanya ditemani pembantu. Saya merasa ibu kesepian. Namun, sekarang saya belum dapat menemani ibu di rumah.
Pertanyaan saya, apakah ibu memadai untuk dilakukan perawatan di rumah saja? Terus terang, saya tak mampu merawat ibu di rumah sakit karena perawatannya mungkn akan lama sehingga biayanya besar. Apakah perawatan di rumah dapat menggantikan perawatan rumah sakit? Bagaimana saya dapat mengatur perawatan ibu agar ibu merasa senang, tetapi kehidupan kami sekeluarga juga dapat berjalan seperti biasa? Apakah bantuan penjaga orang sakit akan dapat menolong? Mungkinkah kami mendatangkan dokter jika diperlukan ke rumah? Adakah rumah sakit yang mempunyai layanan kunjungan rumah?
Jawaban DR Samsuridjal Djauzi
Saya ikut prihatin karena ibu Anda dalam keadaan sakit dan memerlukan perawatan di rumah. Sebenarnya cukup banyak rumah tangga di Indonesia menghadapi situasi yang sama dengan Anda. Populasi usia lanjut di negeri kita semakin meningkat, bahkan dalam waktu yang tak lama lagi populasi usia lanjut (>60 th) akan melampaui anak balita.
Sudah tentu kita mengharapkan kelompok usia lanjut tetap dapat sehat dan menikmati kualitas hidup yang baik. Namun, tak dapat dimungkiri juga, cukup banyak orang berusia lanjut yang menderita penyakit kronik atau kecacatan yang memerlukan perhatian dan perawatan. Perawatan orang sakit dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah (home care). Dewasa ini perawatan di rumah sakit sudah semakin mahal, karena itu hari perawatan di rumah sakit diusahakan untuk diperpendek. Jika keadaan pasien memungkinkan, pasien segera dipulangkan dan dirawat di rumah.
Perawatan di rumah memang kurang didukung oleh perawatan dan tenaga kesehatan. Namun, sebenarnya perawatan di rumah dapat berjalan baik dengan kerjasama tenaga kesehatan. Namun, biasanya bagi pasien akan lebih menyenangkan jika dirawat di rumah. Biaya relatif lebih murah dan keluarga dapat sepanjang hari menemani orang sakit. Namun, perawatan di rumah memang diatur baik agar pasien mendapat perawatan yang baik dan anggota keluarga lain tetap dapat produktif serta melaksanakan kegiatan seperti biasa.
Anda perlu membuat daftar jaga perawatan untuk ibu, baik itu untuk pembantu, penjaga orang sakit, maupun anggota keluarga yang ingin mendampingi. Dengan pengaturan waktu, setiap anggota keluarga dapat mengetahui jadwal jaganya. Sediakan buku untuk komunikasi tertulis yang dapat digunakan mencatat keadaan yang pelu dicatat atau hal-hal yang diperhatikan anggota keluarga lain yang menjaga berikutnya. Jangan lupa membuat daftar obat dan jadwal minum obat.
Pada umumnya, rumah sakit di kota besar telah mempunyai layanan perawatan di rumah. Dokter atau perawat yang dapat melakukan pemeriksaan untuk menilai keadaaan pasien, merencanakan pengobatan, serta membuat daftar pemantauan yang diperlukan, misalnya mungkin air seni pasien harus ditampung, dan sebagainya. Juga diperlukan daftar telepon orang-orang (termasuk dokter, perawat, dan ambulans) yang perlu dihubungi jika diperlukan. Dalam merawat pasien di rumah, sudah tentu di samping kebutuhan fisik pasien juga harus diperhatikan kebutuhan psikis dan sosialnya. Pasien mungkin hendak bertemu dengan teman, anak-anak, cucu, atau guru agamanya. Anda dapat mengatur agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi.
Di luar negeri, perawatan di rumah semakin disukai, bahkan pembiayaan perawatan di rumah juga ditanggung oleh asuransi. Sebenarnya perawatan di rumah lebih menghemat biaya, risiko terkena penyakit infeksi yang banyak di rumah sakit berkurang. Pada umumnya, pasien merasa lebih nyaman di rumahnya sendiri. Saya percaya, di Indonesia juga perawatan di rumah akan semakin populer. Nah, saya berharap ibu Anda akan lebih baik lagi kesehatannya sehingga dapat menikmati kehidupan di tengah anak dan cucunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar