Cari Blog Ini

Selasa, 19 November 2013

MENDENGKUR DAN STROKE

MENIKAH dan bergembiralah. Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 10.000 laki-laki menemukan laki-laki yang tidak menikah dan yang menikah tetapi tidak bahagia berisiko lebih besar meninggal akibat stroke. (Media Hidup Sehat) Stroke menempati urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan keganasan kanker. Selain kematian, penderita stroke juga akan mengalami cacat total atau hanya cacat sebagian. Menurut penelitian baru-baru ini, yang menjadi salah satu penyebab orang terkena stroke adalah OSA. OSA adalah singkatan dari Obstructive Sleep Apnea.

OSA merupakan suatu gangguan tidur yang diawali dengan mendengkur yang diikuti dengan suatu episode berhenti napas atau berhenti napas sebagian selama periode lebih dari 10 detik. Diikuti juga gerakan otot dada dan perut sebagai usaha memasukkan udara. Hal tersebut mengakibatkan turunnya kadar oksigen darah/saturasi oksigen lebih dari 3 persen. Maka, seseorang dikatakan menderita OSA jika mengalami hal tersebut setiap 5 jam sekali.

OSA dikenal dengan tanda-tanda mendengkur keras yang mengganggu orang lain disertai berhentinya napas yang dapat disaksikan teman tidurnya dan menderita mengantuk di siang hari, pusing di pagi hari, dan sebagainya. Diagnosis pasti OSA dapat diketahui dengan pemeriksaan Overnight Polysomnography (PSG), yaitu seseorang diamati tidurnya selama semalam, untuk diketahui fase-fase tidurnya, frekuensi denyut jantungnya, gerakan-gerakan abnormalitas kaki, kadar oksigen darah/saturasi oksigen, pola napas, gerakan otot dada, maupun perut, gerakan bola mata, dan sebagainya. 

Banyak hal yang terjadi pada penderita OSA antara lain:
1. Kenaikan aktivitas sistem saraf simpatis yang berkaitan dengan hipertensi dan diabetes mellitus karena resistensi insulin;
2. Terjadinya gangguan fungsi endothel;
3. Kenaikan kadar fibrinogen;
4. Kenaikan aktivitas sel keping darah/trombosit;
5. Kenaikan sistem penjendalan;
6. Penurunan cerebral blood flow/aliran darah ke otak; dan
7. Penebalan dinding pembuluh darah karotis.

Dalam masyarakat umum, ditemukan frekuensi OSA adalah 2% pada wanita dan 4% pada laki-laki. Namun, pada penelitian Aliye Tonin (2008), ditemukan OSA pada 73,7% pada pasien stroke, sedangkan penelitian Hemran (2007) melaporkan ditemukan 58% pasien stroke pertama menderita sleep disordered breathing, 9,7% di antaranya central periodic breathing, sedangkan sisanya adalah OSA.

Sumber: Buku Stroke dan Penanganannya oleh Wiwit S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stroke Bisa Dicegah, siapa Mau?

Kebanyakan orang yang tidak berkesadaran menjalankan gaya hidup sehat,  berpotensi terserang stroke. Wah, menyeramkan sekali !!! Penyebabnya...