Sastrawan
Putu Wijaya (68) sejak hari Senin (3/9) menginap di RS Cipto
Mangunkusumo, Jakarta. Padahal, awalnya ia hendak berkonsultasi dengan
Prof dr Teguh AS Ranakusuma SpS karena keseimbangan tubuhnya terganggu.
Setelah
diobservasi selama dua hari ternyata ada pendarahan (stroke hemoragik)
di pangkal otaknya yang memerlukan tindakan operasi. "Padahal awal puasa
lalu saya cuma merasa kesemutan di ujung-ujung kaki," tulis Putu lewat
pesan singkat di telepon seluler.
Namun,
setelah Lebaran rasa kesemutan itu menghebat, sampai ia merasa
keseimbangan tubuhnya terganggu. Ini terutama saat ia berjalan. Atas
saran sahabatnya, dr Fritz Kakiailatu, Putu lalu berkonsultasi kepada dr
Teguh, sahabatnya yang sudah 30 tahun tidak pernah bertemu.
Dalam
pementasan kelilingnya di Yogyakarta, Surabaya, dan Singaraja tahun
2004, Putu sempat jatuh dari panggung karena terdorong pemain lain. Pada
2008, sebelum melawat ke Praha, Ceko, Putu juga jatuh terduduk ke luar
panggung.
"Akhir
tahun 2011 di Kudus, Jawa Tengah, saya kembali jatuh terduduk, rasanya
keras sekali. Kali ini karena saya menginjak ruang kosong. Bahkan saya
sempat tidak sadarkan diri selama beberapa detik," kata Putu.
Dewi,
sang istri, menambahkan, kemungkinan adanya hubungan antara beberapa
peristiwa jatuhnya Putu di panggung itu dan pendarahan di pangkal
otaknya masih diobservasi. (CP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar