Panglima Komando Cadangan Strategis
TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Burhanudin pulang kampung seusai
Lebaran lalu. Ia menjenguk ibunya, Dinap yang sakit serta nyekar ke
makam ayahnya.
"Ibu
sudah susah komunikasi. Waktu saya datang, saya bilang, 'Bu, Burhan
pulang...' Ibu cuma bilang 'hmmmm', cerita Burhanudin, pekan lalu.
Pria
yang lahir di Pagar Alam Suamtera Selatan, 58 tahun lalu ini,
bercerita, dirinya sangat dekat dengan sang ibu. Terakhir, mereka
berkomunikasi lancar saat ibunya belum stroke empat bulan lalu. "Namanya juga anak laki-laki, kan lebih dekat ke ibu," katanya.
Menurut
dia, komunikasi sejak kecil memang lebih lancar. Walau sang ibu yang
tidak pernah mengecap bangku sekolah tidak mengerti secara rinci
pekerjaannya. "Waktu saya jadi brigjen, juga ibu tidak terlalu mengerti.
Dia malah selalu bertanya, jadi kapan kamu pulang, tugas saja di sini.
Padahal, di sana kan paling tinggi koramil, ha-ha-ha," kata mantan
Pangdam I Bukit Barisan itu.
Menjelang
usia pensiun, Burhanudin justru merasa lebih bebas. "Rasanya merdeka.
Bisa bangun siang, kalau ke mana-mana enggak perlu izin," kata suami
Dewi Feny Suciati itu.
Pria yang sepanjang kariernya banyak bergelut di dunia intelijen ini mengaku ingin kembali menjadi petani. (EDN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar