SALAH
seorang putra terbaik bangsa ini berpulang ke rahmatullah. Ulama
sekaligus tokoh nasional KH Idham Chalid meninggal dunia pada pukul
08.00 WIB di kediamannya di Cipete, Jakarta Selatan, kemarin. Idham
wafat pada usia 88 tahun setelah menderita sakit selama 11 tahun akibat stroke. Idham meninggalkan 16 putra-putri dan 40 cucu.
Jenazah
mantan Ketua DPR/MPR itu disemayamkan di Pesantren Darul Ma'arif,
Cipete, Jakarta Selatan, sebelum dikebumikan di Permakaman Darul Quran,
Cisarua, Bogor, hari ini.
Sejumlah
tokoh, ulama, pejabat, dan mantan pejabat negara terlihat datang
melayat, kemarin, termasuk mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, mantan
Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Abdul Hafiz Anshary, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaifuddin, mantan
Menakertrans Fahmi Idris, Ketua Umum MUI Amidhan, dan KH Zainuddin MZ.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melayat pagi ini di
kediaman almarhum sebelum upacara pemakaman.
Direktur
Pemberitaan LKBN Antara Saiful Hadi, yang juga salah seorang putra
almarhum, kepada Media Indonesia mengatakan almarhum meninggalkan pesan
terkait dengan keberadaan yayasan yang dibangun almarhum. "Beliau
berpesan agar yayasan pendidikan tersebut tidak dijadikan badan
komersial dan terus dilanjutkan secara sosial oleh putra-putri beliau,"
kata Saiful.
Di
mata KH Zainuddin MZ, Idham Cahlid adalah tokoh multidimensi. "Dari
segi politik, beliau tokoh yang sangat lugas. Beliau bisa bertahan di
tiga zaman, pada era kemerdekaan, era Soekarno, dan sebagian era
Soeharto. Beliau juga merupakan seorang ahli ulama dan orator ulung,"
kata Zainuddin. Idham Chalid, menurut Zainuddin, merupakah salah satu
dari tiga tokoh yang ia kagumi selain Bung Karno dan Buya Hamka.
Ketua
KPU Hafiz Anshary juga punya kesan tersendiri tentang almarhum. Anshary
menilai Idham merupakan tokoh yang sangat berprestasi. Almarhum sudah
dipercaya memegang berbagai jabatan sejak muda dan dikenang sebagai
sosok yang mengharumkan nama Kalimantan Selatan. Bagi warga Kalimantan
Selatan, seperti saya, ia adalah sebuah kebanggaan," tutur Anshary.
Selamat jalan Idham Chalid. (*/X-9)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar